Kantor PA Diberondong, Kantor PAAS Terbakar

Selasa, 27 Januari 2009 01:26 Samudera | Harian Aceh—Kantor Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh (DPW-PA) Aceh Utara di Jalan Banda Aceh-Medan, Desa Meunasah Mancang, Kecamatan Samudera, Aceh Utara, diberondong dengan senjata api, Senin (26/1) sekitar pukul 03.15 WIB. Sementara kantor DPD Partai Aceh Aman Sejahtera (PAAS) Aceh Utara di Jalan Cunda I, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, Senin (26/1) malam sekira pukul 18.40 WIB, terbakar. Kerugian ditaksir sekitar Rp40 juta.

Insiden tersebut mengakibatkan bagian kaca di muka lantai dua kantor itu retak dan berlubang tertembus tiga peluru. Satu peluru lainnya menghantam bagian dinding. Salah satu CPU komputer di ruangan lantai dua kantor itu juga terkena peluru. Namun tidak ditemukan proyektil maupun selonsong peluru di lokasi kejadian.

Yusra alias Aden, 28, petugas jaga di kantor Partai Aceh itu, mengatakan pemberondongan tersebut dilakukan sekelompok orang yang menggunakan mobil Panther pick-up warna gelap. “Saat itu saya sedang merokok di teras lantai dua. Saya melihat sebuah mobil Panther melintas dari arah timur. Lalu, mobil itu memutar dan parkir di depan kantor. Kemudian langsung melepaskan tembakan sambil tancap gas ke arah timur lagi. Begitu mendengar suara tembakan, spontan saya tiarap karena takut,” kata dia.

Aden yang hanya sendirian menjaga kantor itu mengaku sebelumnya sejak waktu Magrib sudah dibalut kegelisahan sehingga sampai terjadinya insiden tersebut ia tidak bisa tidur. “Awalnya saya mangkal di pos RBT (ojek) di Keude Geudong (Kecamatan Samudera). Ketika tiba waktu Magrib, tiba-tiba saya gelisah tanpa sebab. Seakan-akan ada dorongan dari jiwa saya untuk segera pulang ke kantor (Partai Aceh). Sampai di kantor, saya gelisah terus dan tidak bisa tidur,” katanya.

Tgk Dedi Safrizal, Juru Bicara Partai Aceh Aceh Utara, mengatakan begitu memperoleh laporan terkait insiden tersebut pihaknya langsung melaporkan kepada Kapolres Lhokseumawe dan Kapolres Aceh Utara melalui pesan singkat (SMS). Ia meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus itu sampai tuntas sehingga terungkap identitas pelaku dan motif kejadian.

“Pastinya, para pelaku merupakan kelompok yang ingin merusak suasana damai di Aceh dan berupaya menggagalkan proses demokrasi pada Pemilu 2009 berjalan aman dan lancar. Kami mengecam dan mengutuk keras aksi-aksi teror dan intimidasi yang semakin gencar dialamatkan terhadap Partai Aceh,” kata dia.

Dedi Safrizal menambahkan, beberapa aksi teror yang terjadi selama ini baik pembakaran maupun penggranatan kantor Partai Aceh hingga kini belum berhasil diungkap oleh pihak kepolisian. Untuk itu, ia meminta polisi lebih profesional dan senantiasa siaga di lapangan. “Kami juga meminta Pemerintah Aceh segera mengundang pemantau independen internasional untuk mengawasi situasi Aceh menjelang Pemilu 2009,” katanya.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Zulkifli melalui Kanit Reskrim Polsek Samudera, Brigadir Syukurrillah saat ditemui kantor Partai Aceh itu, kemarin siang, mengatakan pihaknya memperkirakan pemberondongan tersebut dilakukan dari jarak lebih kurang 15 meter. “Pelaku dan jenis senjata yang digunakan masih dalam penyelidikan. Karena di TKP tidak ditemukan proyektil maupun selongsong peluru,” katanya.

Kantor PAAS Terbakar

Sementara itu, kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Aceh Aman Sejahtera (PAAS) Aceh Utara di Jalan Cunda I, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, sekira pukul 18.40 WIB, Senin (26/1) malam, terbakar. Tidak diketahui secara jelas penyebab kebakaran tersebut. Namun, pada saat kejadian kantor sedang kosong. Ditaksir, kerugian materil dari peristiwa itu mencapai Rp40 juta.

Ketua Partai PAAS Ghazali Abbas Adan didampingi Samsul Bahri, Wakil Bendahara DPD PAAS Aceh Utara, di lokasi kejadian mengatakan pihaknya tidak mengetahui secara jelas penyebab kebakaran tersebut. Keduanya bersama rombongan Marzuki Daud, salah seorang Caleg DPR-RI dari Partai Golkar, yang baru saja tiba di kantor tersebut langsung dikejutkan dengan gumpalan asap tebal dari bagian belakang atas kantor.

Selanjutnya, rombongan yang baru tiba dari Pereulak, Aceh Timur, membukakan pintu kantor yang terkunci. Mereka dibantu warga sekitar yang berbondong-bondong ke lokasi tersebut.

”Saat mobil kami tiba di depan kantor, asap sudah menggumpal dengan hitamnya. Lalu kami bergegas membukakan pintu untuk menyelamatkan sejumlah barang yang bisa diungsikan,“ sebut Ghazali.

Ketika ditanyai kemungkinan ini teror atau ancaman menjelang Pemilu, kata Ghazali, partai yang dipimpinnya tidak pernah berselisih atau bermasalah dengan pihak manapun, sehingga dapat dipastikan tidak ada unsur politik di balik kebakaran tersebut.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Zulkifli didampingi Waka Polres Kompol Iskandar ZA mengatakan pihaknya sejauh ini belum dapat memastikan penyebab musibah itu. “Kami membutuhkan penyelidikan lebih lanjut oleh tim forensik,” katanya.

Namun, lanjut dia, keterangan yang diperoleh dari pihak PAAS bahwa ada salah satu komputer di dalam kantor itu yang lupa dimatikan. “Kemungkinan bisa saja akibat korsleting arus pendek listrik. Kalau teror, saya tegaskan tidak ada sama sekali,“ tandas Kapolres.(irs/win)

Next
Previous
Click here for Comments

0 komentar: