MEULABOH – Partai Suara Independen Rakyat Aceh (SIRA) menggelar kampanye terbuka di 13 kabupaten/kota, Selasa (24/3) kemarin. Hanya di Kabupaten Gayo Lues dan Simuelue, SIRA tidak melakukan kampanye terbuka (rapat umum). Ketua Majelis Tinggi Partai SIRA, Muhammad Nazar SAg, tampil memukau massa di Meulaboh, Aceh Barat dan Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya).
Menurut Nazar yang sedang cuti dari jabatan Wakil Gubernur (Wagub) Aceh untuk kampanye partainya, SIRA menggelar empat model kampanye kemarin. Selain kampanye terbuka dan konvoi, dilakukan juga pembagian bunga perdamaian dan berkunjung ke rumah-rumah warga. “Semua itu berjalan baik dan diikuti secara antusias oleh masyarakat sejak pagi hingga sore,” ujarnya.
Kampanye Nazar di Aceh Barat dipusatkan di Kuta Padang, Meulaboh, sejak pukul 15.30 WIB. Lebih dari seperempat Lapangan Kuta Padang dipadati massa yang berasal dari Aceh Barat, maupun Nagan Raya. Mereka berkonvoi sambil meneriakkan yel-yel “hidup SIRA”.
Kampanye itu dibuka dengan menampilkan jurkam lokal, Tgk Rusdi (Ketua KPK Partai SIRA Kecamatan Bubon, Aceh Barat). Sedangkan Nazar tampil pada sesi penutup.
Dalam orasinya, Nazar mengingatkan kader dan simpatisan Partai SIRA tidak perlu takut terhadap intimidasi dan teror yang dilakukan pihak tertentu terhadap partainya. “Kita tidak perlu takut dan terus berjuang demi perubahan Aceh yang cemerlang untuk menuju kesejahteraan dan kemakmuran di masa mendatang,” katanya.
Topik tentang intimidasi dan teror itu disinggung Nazar, karena telah sampai laporan kepadanya dari kader SIRA bahwa ada pihak yang mengintimidasi massa partainya di Abdya kemarin. Aksi itu, menurutnya, tidak perlu dibalas. “SIRA tidak perlu membalas intimidasi dengan intimidasi,” tukas Nazar.
Sikap SIRA tidak membalas intimidasi, menurut Nazar, bukan karena takut. Tapi partai ini sudah bertekad untuk terus menjaga perdamaian yang sudah bersemi di Aceh sejak MoU Helsinki diteken pada 15 Agustus 2005.
Nazar juga mengajak massa untuk tidak salah pilih dalam pemilu yang berlangsung 9 April mendatang. “Kita tidak boleh salah pilih kalau Aceh ingin makmur. Barang siapa melakukan fitnah, teror, dan intimidasi itu adalah musuh bersama,” tukasnya.
Nazar kembali mengingatkan agar masyarakat Aceh tidak salah pilih dalam pemilu nanti, karena bila salah pilih justru akan membuat negeri ini tidak jelas arah dan pada akhirnya akan rusak dan hancur. Maka untuk itu, pengalaman dan agama harus dijadikan pedoman. “Karena dalam agama jelas telah disebutkan, serahkan sesuatu itu pada ahlinya. Jika tidak, maka tunggulah kehancurannya,” ujar Nazar yang mendapat aplaus dari massa sambil meneriakan yel-yel hidup SIRA dan Muhammad Nazar.
Ia contohkan, orang yang ahli dalam bidang militer, maka serahkan kepadanya perihal pertahanan negara. Orang yang ahli hukum, berikan kepadanya upaya penegakan hukum, sedangkan orang yang ahli mengatur masyarakat dan memimpin, serahkan padanya soal politik. “Partai SIRA telah memiliki orang yang Saudara inginkan tersebut,” kata Nazar di hadapan massa.
Terbalik
Sebelumnya, sekitar pukul 09.30 WIB, Muhammad Nazar berkampanye di Lapangan Pantee Perak, Susoh, Abdya. Mobil yang dia kendarai milik pribadi, bukan mobil dinas.
Rombongan Ketua Majelis Tinggi Parai SIRA itu bertolak ke Meulaboh. Dalam perjalanan, salah satu mobil rombongan terbalik di Gunong Trans, kawasan Desa Alue Itam, Kecamatan Tadu Raya, Nagan Raya, sekitar pukul 12.55 WIB kemarin.
Mobil Kijang Innova BL 836 AK warna metalik yang dikemudikan Ardiansyah itu terbalik di salah satu tikungan manis, akibat ban kiri depan pecah. Saat itu badan jalan licin oleh hujan. Sopir tak mampu mengendalikan laju mobil, sehingga terbalik dalam posisi miring. Tak ada korban jiwa dan hanya dua penumpang yang luka ringan dan terkilir, yakni T Nazaruddin dan Husaini.
Setelah ban mobil yang pecah itu diganti, mobil tersebut bergerak kembali ke Meulaboh. Namun, setiba di Simpang Peut, rombongan dicegat oleh masyarakat setempat yang sedang memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. Rombongan baru diperbolehkan pergi setelah makan siang bersama masyarakat setempat.
Diintimidasi
Muhammad Nazar menyatakan penyebab tidak banyaknya massa yang hadir dalam kampanye terbuka di Lapangan Pantee Perak, Susoh, Abdya, adalah akibat adanya intimidasi dari kelompok tertentu terhadap pendukung SIRA. Tindakan ini dia nilai sebagai upaya untuk mengalahkan Partai SIRA dalam Pemilu 2009.
“Saya sangat kecewa atas kejadian ini. Tindakan ini jelas mengindikasikan ada pihak yang tidak menginginkan SIRA menang.” Nazar menambahkan, sesuai laporan yang ia terima bahwa telah terjadi intimidasi terhadap kader maupun simpatisan Partai SIRA. Konkretnya, adaa penghadangan yang dilakukan kelompok tertentu terhadap warga Gampong Cot Simantok dan Alue Jeureujak, Kecamatan Babahrot yang ingin menghadiri kampanye di Susoh pagi kemarin.
Terhadap kejadian ini pihaknya telah memerintahkan pengurus partai di daerah bersangkutan untuk melaporkan segera kasus itu ke panwaslu setempat.
“Tindakan yang dialami Partai SIRA seperti ini sebenarnya bukan kali ini saja, tetapi sudah puluhan kali. Untuk kali ini kami tidak mentolerir lagi, karena ini jelas sudah merugikan kami,” tegasnya.
Ketua Panwaslu Abdya, Zalsufran ST MSi yang dikonfirmasi Serambi kemarin mengatakan, terkait kasus tersebut pihaknya belum menerima laporan apa pun. “Kita belum terima laporan, maka apa yang mesti kita tindak lanjuti?” ujarnya bertanya.
Menurut Zulsufran, begitu menerima laporan tentang intimidasi tersebut, ia langsung mengontak panwalsu di kecamatan setempat guna melakukan pengecekan di lapangan. “Setelah dicek, ternyata tidak ada tindakan intimidasi yang dialami massa Partai SIRA. Meski begitu, kalau ada laporan tertulis akan saya tindak lanjuti,” janji Zalsufran.
Bagi bunga
Dari Aceh Singkil dilaporkan, kader dan simpatisan Partai SIRA melakukan konvoi kendaraan dan membagi-bagikan bunga kepada pengguna di jalan raya. “Di Singkil kita memang tidak menggelar kampanye, tapi dilaksanakan konvoi kendaraan damai dan bagi-bagi bunga,” kata Muhammad Nazar.
Sedangkan di Agara, meski diguyur hujan lebat, tapi kader dan simpatisan partai di kabupaten tersebut tetap menggelar kampanye dengan tertib dan sukses. Bahkan saat kampanye berlangsung di Agara, Pidie, dan Pidie Jaya, Nazar sempat menyampaikan orasi melalui HP yang disambungkan ke mikrofon. Ia mengajak massa untuk tetap terus menjaga perdamaian.
Diguyur hujan
Massa yang menghadiri kampanye Partai SIRA di lapangan bolakaki Kecamatan Padang Tiji, Pidie, kemarin, diguyur hujan. Namun, mereka tetap bertahan sampai kampanye berakhir.
Pantauan Serambi kemarin, massa yang datang dari segala penjuru di Pidie dengan tertib mendengarkan isi kampanye. Meski di bawah guyuran hujan, namun animo massa pendukung Partai SIRA tetap tinggi. Juru kampanye sekitar 15 menit berkoar-koar dengan aneka janji kepada massa yang berdiri di bawah guyuran hujan.
Caleg DPRA Aceh, Muhammad MTA dan Tami Anshar menjadi jurkam pada arena kampanye tersebut. Keduanya menguraikan isi pogram yang akan dijalankan ke depan jika partai ini bisa memenangkan pesta demokrasi ini.
Sementara itu, di Banda Aceh Partai SIRA menggelar kampanye terbuka di Lapangan Bola BSA Gampong Blang Cut, Kecamatan Lueng Bata. SIRA menurunkan sekitar enam juru kampanye yang terdiri atas para caleg dan juga Ketua DPP Partai SIRA Muhammad Taufik Abda.
Massa tampak antusias mendengarkan orasi politik yang disampaikan para caleg dan jurkam SIRA. Massa sempat dihibur dengan alat musik organ tunggal. Hampir semua massa mengenakan baju kaos partai SIRA lengkap dengan atribut bendera parpol yang dibawa para abang becak.
Suasana kampanye sangat bersahabat meski sudah pukul 15.00 WIB. Untuk menarik perhatian massa, beberapa jurkam SIRA naik ke podium menggelar orasi politik.
Setidaknya ada lima jurkam yang tampil. Semuanya menyuarakan isu berbeda, di antaranya isu pendidikan, kesejahteraan hidup, peningkatan ekonomi masyarakat, kesehatan, dan isu syariat Islam. Pada intinya, semua orasi yang disampaikan Partai SIRA menginginkan adanya perubahan mendasar pascapemilu 2009.
“Yang penting bagi partai SIRA adalah setelah pemilu nanti SIRA akan menjadi jembatan bagi aspirasi rakyat. Itu menjadi komitmen Partai SIRA 100 persen,” kata Muhammad Taufik Abda.
Kampanye di Siron
Usai berkampanye di Lapangan Bola BSA Gampong Blang Cut, Lueng Bata, Banda Aceh, Muhammad Taufik Abda berkampanye di hadapan simpatisan SIRA dari Aceh Besar.
Di hadapan massa yang telah memenuhi lapangan bola di Desa Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Panwaslu Aceh Besar memberikan toleransi berkampanye kepada Taufik sekitar 10 menit. Pasalnya, dia naik panggung pada pukul 15.55 WIB atau lima menit lagi menjelang berakhirnya batas waktu kampanye.
Pada kesempatan singkat itu, Taufik berjanji SIRA membawa harapan baru untuk Aceh. “Harapan baru yang sangat perlu diwujudkan itu adalah peningkatan ekonomi rakyat, pendidikan, kesehatan, dan penegakan syariat Islam di Aceh,” ujarnya. (sup/sar/sal/nr/s)
Nazar Pukau Massa SIRA
March 25, 2009
0 komentar: