Lhokseumawe | Harian Aceh--Ribuan orang simpatisan pendukung Partai Suara Independen Rakyat Aceh (SIRA) gagal mengikuti kampanye terbuka di lapangan Cunda Plaza, Kota Lhokseumawe, Sabtu (28/3). Mereka dihadang dan diintimidasi di jalur-jalur akses ke lokasi itu. Sementara konvoi massa Partai SIRA di Bireuen dilempari batu yang melukai dua pendukung partai lokal tersebut.
Kendati demikian, suasana kampanye yang dihadiri Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) SIRA, Muhammad Nazar, mendapat sambutan meriah ribuan warga.
Muhammad Nazar, usai melakukan orasi politiknya di hadapan pendukungnya, mengatakan pihaknya mengecam keras aksi kekerasan menjelang pelaksanaan pemilu, seperti kasus intimidasi, teror atau ancaman yang dapat mencederai proses perdamaian Aceh.
Dia menyesalkan upaya penghadangan ribuan simpatisan Partai SIRA di sejumlah titik di Kabupaten Aceh Utara. Di antaranya, 9 truk dihadang di Desa Brandan, Kecamatan Cot Girek, 10 mobil dihambat di Kecamatan Seunuddon, 10 unit mobil di Matangkuli, 9 mobil di Jambo Aye, dan pengrusakan mobil simpatisan Partai SIRA di Keudee Krueng Geukueh, Dewantara.
“Kami akan laporkan kasus ini ke Panwas dan aparat kepolisian. Kalau tidak bisa ditindaklanjuti sebagai pidana politik, tentu ini bisa dianggap sebagai pengacau keamanan yang mengarah pada kriminal,“ sebut Nazar.
Nazar meminta kader SIRA tidak takut dengan perihal itu. Apalagi identitas sebagian pelaku dapat dikenali, yakni ada dari daerah setempat dan didatangkan dari kabupaten lain agar tidak mudah dikenali. “Jadi semacam ada modus baru. Tapi semua orang tahu lah, karena orang-orang itu pakai bahasa Aceh tok semua,“ jelas Nazar.
Anggota Panwaslu Lhokseumawe, Muchtar Yusuf menyatakan pihaknya telah menerima laporan tentang penghadangan massa Partai SIRA. Namun, karena masih ada kekurangan dalam berkas laporan pengaduan itu, sehingga diminta untuk melengkapinya terlebih dahulu.
Dilempari Batu
Sementara itu, iring-iringan kendaraan mobil bak terbuka yang mengangkut puluhan massa Partai SIRA menuju Bireuen usai mengikuti kampanye di Samalanga dilempari batu oleh dua orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor dari arah berlawanan.
Insiden itu terjadi di kawasan Timur Komplek Kompi D Yonif 113/JS sekitar pukul 15.00 WIB. Batu mengenai pengemudi mobil, M Juned bin Ali, 50, dan serpihan kaca mobil mengenai wajah Nazariah, 51, warga Desa Jangka Mesjid, Kecamatan Jangka.
Menurut sejumlah saksi mata, kendaraan bak terbuka jenis Chevrolet yang dikemudikan Juned membawa dua puluh orang simpatisan Partai SIRA dari Kecamatan Jangka, Bireuen. Mobil tersebut tertinggal di belakang karena menunggu rekan mereka yang mengendarai sepeda motor dan mogok di jalanKondisi itu dimanfaatkan pelaku melempari mobil tersebut. Usai melempar batu, kedua pelaku tancap gas ke arah Barat.
Kejadian itu ikut diakui Kapolsek Pandrah Ipda Mawardi Juned. “Kedua pelaku berhasil kabur,” ujarnya.
Amiruddin, anggota Panwaslu Bireuen, mengatakan pihaknya telah menerima laporan melalui SMS dari pengurus SIRA Bireuen tentang adanya pelemparan batu terhadap peserta konvoi Partai SIRA. “Sudah dikasih tahu tadi melalui SMS,” ujar Amiruddin.
Wagub Aceh Muhammad Nazar kemarin batal melakukan kampanye terbuka di Lapangan Blang Asan, Kecamatan Peusangan, Bireuen. Khairil Miswar, Ketua Komite Pimpinan Wilayah (KPW) Partai SIRA Bireuen melalui telepon seluler mengatakan massa SIRA sempat berkonvoi bersama dengan rombongan pengurus tinggi partai itu.
“Kami sempat konvoi bersama Nazar tadi pagi, beliau mengejar waktu agar bisa ikut kampanye di Langsa, sehingga batal berorasi di Bireuen,” kata Khairil Miswar.
Kampanye Partai SIRA kemarin dihadiri seribuan warga yang datang dengan puluhan mobil bak terbuka maupun mobil pribadi. Mereka datang dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Bireuen. Massa Partai SIRA mulai berkumpul di beberapa titik sejak pukul 10.00 WIB. Mereka kemudian berkumpul di Lapangan Blang Asan, Peusangan hingga kampanye terbuka usai. Juga terlihat puluhan abang beca yang membawa bendera Partai SIRA.(win/del/job)
Berita ini Berasal Dari web Site harian-aceh
Massa SIRA Dihadang
March 29, 2009
0 komentar: