Alhamdulillah

Alhamdulillah, cita-cita lahirnya sebuah partai perjuangan dari Gerakan Muda kanan tercapai sudah, bahkan untuk saat ini telah memasuki tahap Verifikasi Faktual dan semoga saja berhasil. pun demikian, kita masih memiliki segudang pertanyaan, untuk apa sebenarnya Partai Suara Idependen Rakyat Aceh (P-SIRA) ?

Pertanyaan ini penting penulis kira, agar kita tidak salah kaprah yang pada akhirnya kita akan melupakan identitas kita sebagai sebuah gerakan pembebasan yang beranjak dari nilai dan moralitas. hal ini perlu saya sorot sedikit, karena Aceh secara keseluruhan tengah dalam era transisi yang saat ini sedang digiring yang kemudian akan terjadi transformatif secara totalitas.

Karena menjadi hal yang tidak mungkin dipungkiri atau kita nafikan, dimana eforia kebebasan dan embel-embel Demokrasi membuat kita sebagian larut dalam skenerio politk yang tidak berujung, dan memungkinkan kita terjebak didalamnya.

tetapi persoalan-persoalan seperti itu tidak akan terjadi ataupun akan bisa diminimalisasi kemungkinan arah-arah demikian jika secara ideologi, konsep berupa kesiapan sumber daya manusia orang-orang yang ada dalam SIRA telah terbangun. meskipun mungkin sebagian teman-teman akan balik bertanya, apakah kawan-kawan yang selama ini selalu bersama belum cukup untuk mengukur laoyalitas maupun integritas terhadap SIRA dan arah perjungan itu sendiri?

Bagi saya, saya akan katakan bahwa itu tidak cukup. karena perjuangan akan berjalan tidak dalam satu zaman, tetapi dia akan terus berjalan pada periodesasinya, artinya bahwa orang-orang akan terproses secara alamiah dan itu tidak mesti pada saat perjuangan itu dalam kemelartan tetapi bisa jadi pada era ini, era dimana kebebasan itu didapat.

kunci poinnya adalah, Partai SIRA boleh semua orang mengaku terlibat dan berjasa, serta kita selalu mengatakan bahwa partai SIRA adalah ingklusif, artinya semua orang boleh terlibat dalam partai SIRA, tetapi saya tekankan bahwa partai SIRA SDM nya perlu ditingkatkan dan bukan Kader Karbetan. Selamat berjuang Kawan.

Next
Previous
Click here for Comments

2 komentar: